Jumat, 08 April 2011

Antioksidan kesimpulan


Antioksidan adalah zat yang dalam jumlah kecil sekali dapat menghambat atau menekan terjadinya proses oksidasi pada bahan-bahan yang mudah dioksidasi (Chipault, 1962). Fungsi antioksidan adalah menetralisi radikal bebas, sehingga tubuh terlindungi dari berbagai macam penyakit degeneratif dan kanker, juga membantu menekan proses penuaan (antiageing). Pada dasarnya antioksidan menetralisi radikal bebas yang cenderung mencuri partikel dari molekul dalam tubuh kita, sehingga jaringan yang tercuri akan menjadi rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik.
        Radikal bebas sendiri merupakan sebuah atom, gugus atom, atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas meliputi atom hidrogen, logam-logam transisi, dan molekul oksigen. Antioksidan dapat dibentuk di dalam tubuh berupa enzim, tetapi dapat diperoleh dari luar tubuh, misalnya vitamin C, vitamin E, beberapa mineral yaitu selenium dan seng, kelompok karotenoid, serta kelompok flavonoid (Akuina, 2006).
        Diantara berbagai macam antioksidan, karotenoid adalah salah satu jenis antioksidan yang sangat penting, karena kadarnya dapat dikatakan mewakili kadar keseluruhan dari antioksidan. Karotenoid adalah kelompok besar dari hidrokarbon (karoten) dan xantofil (karoten yang teroksigenasi). Zat inilah yang membuat warna merah, oranye dan kuning dari berbagai macam buah dan sayuran, seperti: nenas, pepaya, jeruk, tomat, wortel, semangka dan buah merah.
Secara umum fungsi karotenoid adalah mengatur kekebalan tubuh, mencegah proses penuaan dan melindungi dari beberapa macam kanker. Jenis-jenis karotenoid yaitu:
1.    Likopen, berfungsi menjaga jaringan prostat, testis dan saluran cerna agar tidak mudah mengalami gangguan pertumbuhan sel tumor dan kanker.
2.    Beta Karoten, adalah isomer dari karoten yang bermanfaat untuk merangsang peningkatan daya kekebalan tubuh /  imunitas tubuh, yang dapat ditemukan pada buah berwarna hijau tua atau kuning tua (wortel) dan pada sayur mayur. Dapat ditemukan sebagai vitamin A.
3.    Retinol, berfungsi mencegah rabun senja dan menurunnya ketajaman mata. Antioksidan ini merupakan bentuk aktif dari karotenoid.
4.    Lutein, berfungsi menjaga retina dari kerusakan akibat oksidasi oleh cahaya yang berlebihan, terutama ultraviolet. Terkandung dalam bayam, kangkung dan sayuran yang berwarna hijau. 
5.  Zaexantin, berfungsi sebagai antioksidan kuat yang sumber utamanya adalah tomat, sayuran berwarna hijau, terutama bayam dan kangkung, kemudian lobak dan jagung.

Beta Karoten Dan Rokok

A.  Beta Karoten Dan Rokok
Telah dibuktikan bahwa merokok dan mengkonsumsi supplements Beta carotene tidak terlalu memberi manfaat. Beta karoten adalah Antioksidant, yang berarti dapat mengikat radikal bebas di dalam tubuh. Dalam proses itu oksida-oksida  menjadi semacam pro-oksidan atau bentuk teroksidasi. Anda tidak perlu khawatir tentang oleh produk-produk dari Beta-karoten.
 Jika perokok mempertahankan diet yang sehat dengan mengkonsumsi berbagai antioksidan mereka akan bekerja dalam kombinasi untuk melindungi satu sama lain dari oksidasi. Nampaknya perokok di sisi lain memiliki hal lain yang perlu khawatir. Dua studi yang terakhir pada tahun sembilan puluhanan menemukan bahwa orang yang merokok sedikitnya satu pak sehari atau minum lebih tinggi daripada rata-rata jumlah alkohol dan mengambil Beta karoten atau suplemen vitamin A memiliki risiko untuk timbulnya kanker paru-paru dan resiko mati. yang lebih tinggi
 Setiap penelitian menunjukkan bahwa Beta karoten tidak banyak membantu para perokok dan bahkan beberapa dari mereka mengalami kesakitan. Percobaan pertama yang disebut Tocopheral Alpha, Beta karoten Pencegahan Kanker percobaan menunjukkan delapan belas persen lebih kanker paru-paru dan delapan persen lebih kematian di perokok laki-laki yang mengambil dari 20 mg Beta karoten.
 Percobaan yang kedua disebut Beta karotin dan Retinol Trial (sisipan) hasil awal menunjukkan bahwa ada dua puluh delapan persen lebih kanker paru-paru dalam kelompok perokok dan mantan perokok ia mengambil Beta karotin dan vitamin A dan tujuh persen lebih kematian. Hasil ini sangat mirip dengan Pencegahan Kanker .
 Perokok harus sama sekali tidak mencoba untuk menghindari Beta karoten atau vitamin A dalam diet. Uji coba ini tampaknya menunjukkan bahwa semua anti oksidan bekerja sama untuk mencegah kanker, dampaknya  kadang-kadang menyebabkan masalah. Apa yang harus mereka lakukan adalah memfokuskan pada makan  makanan dengan antioksidan dalam kombinasi. Tidak ada bukti sampai saat ini menunjukkan bahwa dengan makan makanan Beta karoten dapat meningkatkan risiko kanker pada perokok.

Melihat kenyataan itu, beberapa pusat penelitian ilmiah melakukan penelitian terhadap  potensi alam yang banyak mengandung bahan makanan yang segar, dengan resiko terkena penyakit degenerative dan karsinogenik sangat minimal, bahkan dapat diabaikan. Beberapa pusat penelitian ilmiah eropa dan amerika kembali meneliti dan menguji fungsi kompleks vitamin C dan vitamin E serta betakaroten.
Karoten biasanya ditulis dengan rumus umum C40Hx yang disintesis dalam tanaman. Karoten adalah pigment fotosintetik sindur yang digunakan untuk fotosintesis dalam tanaman. Zat ini terdapat pada warna sindur wortel dan berasal dari situlah nama karoten berasal (carrot), selain itu juga karoten memberikan warna kuningnya (konsentrasi kecil) pada lemak susu, butter, dan egg yolk.
Peran penting betakaroten dalam jaringan yang melakukan fotosintesis adalah meredam klorofil triplet dan kemudian mencegah oksigen singlet sehingga stres oksidatif tidak terjadi, dengan reaksi:
3 klorofil* + 1 beta-karoten   1 klorofil + 3 beta-karoten
1 klorofil + 3 beta-karoten    3 beta-karoten*1 betakaroten + energi
Berdasarkan reaksi di atas, energi ditranspor, dari klorofil ke karotenoid dengan cara menurunkan energi dalam dalam bentuk non-radiatif. Dalam hal ini karotenoid bekerja sebagai inhibitor dalam pembentukan oksigen singlet yang membantu klorofil mengambil komleks cahaya.
Terdapat 2 isomer dari karoten yaitu alfa-karoten dan beta-karoten, perbedaannya yaitu posisi ikatan rangkap pada rantai gugus siklik, berikut ini adalah gambar dari alfa-karoten dan beta-karoten:



(I)



(II)
Gambar. (I) struktur alfa-karoten, (II) struktur beta-karoten.
Di dalam tumbuhan beta-karoten dibiosentesis oleh geranil-geranil posfat. Karoten merupakan golongan terpen yang secara biokimia disusun oleh 8 gugus isopren. Sebagai senyawa hidrokarbon yang tidak memiliki gugus oksigen, karoten larut dalam lemak dan tidak larut dalam air.
Beta-karoten terdapat 2 gugus retinil, dan dicerna dalam mukos pada usus kecil oleh beta-karoten 15,15’-monooksigenase menjadi retinal, yaitu bentuk dari vitamin A, oleh karena itu beta-karoten juga disebut prekursor vitamin A. potensi beta-karoten sebagai prekursor vitamin A dalam mempertahankan kesehatan mata dan integritas membran sel menjadikan senyawa ini bersifat vital bagi tubuh, selin berpotensi mencegah penyakit degeneratif seperti kangker, katarak, aterosklerosis otoimun, dan penuaan dini.
Berikut ini adalah beberapa sifat dari betakaroten:
1.         Rumus molekul : C40H16.
2.         Bobot molekul : 536,87 g mol-1.
3.         Bentuk : padatan merah-ungu.
4.         Density : 0,941 ± 0,06 g/cm3.
5.         Titik didih : 180 – 182 0C.
6.         Kelarutan dalam air : tidak larut.
7.         Larut dalam dietileter, aseton, benzena, kloroform, dan karbondisulfida.

Aktifitas Antioksidan


Karotenoid, beta karoten dan alpha karoten, secara umum dikenal untuk mengurangi radikal bebas. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel yang mungkin bersifat karsinogenik. Aktivitas antioksidan dari karotenoid adalah alasan dibalik efek anti kanker dan peningkatan sistem kekebalan tubuh. Memastikan karotenoid alami terdapat dalam makanan adalah salah satu cara untuk meningkatkan dan memperbaiki kesehatan anak. Karotenoid alami melindungi anak dari terjadinya infeksi, menjaga pertumbuhan yang normal dan meningkatkan ketajaman penglihatan. Konsumsi Beta karoten tidak cukup untuk membantu pertumbuhan anak tanpa adanya karotenoid dalam nutrisi.
Minyak kelapa sawit, merupakan sumber yang kaya akan karotenoid alami dan merupakan bahan yang dapat diterima dengan baik untuk memperkaya nutrisi. Minyak kelapa sawit mengandung berbagai karotenoid, yaitu sekitar 60 - 65% beta-karoten, 30 - 35 % alpha-karoten dan 5 - 10% karotenoid esensial lainnya.
Salah satu antioksidan yang banyak diketahui oleh masyarakat adalah betakaroten. Betakaroten diperkirakan memiliki banyak fungsi yang tidak dimiliki senyawa lain. Jumlah yang dibutuhkan tubuh memang hanya ukuran milligram perhari. Tapi kalau tidak terpenuhi dapat menimbulkan gangguan fungsi. Zat yang merupakan provitamin A ini terdapat dalam sejumlah sayuran dan buah-buahan. Pergantian gaya hidup dan selera makan, sering kali tanpa disadari menimbulkan dampak yang secara perlahan baru dirasakan. Data statistik dari sejumlah jurnal kedokteran Negara-negara eropa mengatakan, kecenderunagn terkena kanker lebih tinggi pada populasi yang banyak mengonsumsi makanan awetan dimana cukup banyak bahan tambahannya dibanding  dengan yang mengkonsumsi bahan segar alami.

Vitamin A dan Karotenoid


Beta karoten dan beberapa karotenoid lainnya merupakan nutrisi penting yang akan diubah menjadi vitamin A. Beta karoten merupakan sumber yang sangat potensial dari vitamin A dan memiliki aktivitas vitamin A tertinggi dari semua karotenoid yang diketahui. Vitamin A berperan penting dalam diferensiasi sel pada tubuh bayi. Vitamin A penting untuk pertumbuhan yang normal dan menjaga keberadaan sel sehat. Vitamin A juga membantu meningkatkan fungsi penglihatan. Disamping itu, Vitamin A juga berguna untuk melindungi sistem kekebalan tubuh  anak dan meningkatkan ketahanan akan infeksi.

Betakaroten


Betakaroten merupakan unsur yang sangat potensial dan penting bagi vitamin A, unsur ini merupakan persenyawaan kimiawi yang hampir terlibat dalam berbagai reaksi kimiawi - fisiologis dalam rangkaian metabolisme Berbagai reaksi tingkat seluler banyak melibatkan senyawa yang banyak ditemukan pada sebagaian besar sayuran dan buah-buahan. Biasanya, sayur-sayuran yang berwarna hijau tua seperti bayam, brokoli daun ubi jalar danjuga wortel banyak mengandung betakaroten. Sedangkan buah-buahan seperti mangga, alpukat, semangka dan melon juga cukup banyak mengandung senyawa ini. Betakaroten sendiri sesungguhnya merupakan provitamin A yakni sumber penting bagi vitamin A di dalam saluran pencernaan khususnya pada usus halus, betakaroten akan mengalami penyerapan yang kemudian di simpan di dalam sel hati. Di dalam sel hati, betakaroten akan di ubah menjadi vitamin A dan siap digunakan kalau dibutuhkan untuk berbagai reaksi metabolism.
Dari sumber makanan yang dikonsumsi setiap hari, kebutuhan minimal akan betakaroten terkadang belum tercukupi. Ketidakcukupan pemenuhan kebutuhan ini biasanya karena sebagaian betakaroten rusak selama proses pengolahhan (seperti halnya kerusakan vitamin selama pengolahan). Sehingga masih diperlukan tambahan yang disuplai dari luar. Akibat kekurangan betakaroten tidak segera dapat dirasakan, sehingga kebutuhan unsure ini jarang menjadi perhatian. Pra peneliti dari institute kanker merekomendasikan, kebutuhan tubuh akan betakaroten setiap hari hanya 5-6 mg. sebagaimana vitamin, meskipun jumlahnya hanya sedikit, tetapi sangat diperlukan sehingga kalau tidak terpenuhi kebutuhannya dapat menimbulkan gangguan fungsi. Menurut hasil penelitian, betakaroten sangat mungkin memiliki manfaat menghambat kanker. Terutama kanker pada saluran pernapasan dan saluran pencernaan dan sebagian jenis kanker serviks. Disamping itu, betakaroten juga dapat berfungsi sebagai penangkal radikal bebas karena peran antioksidannya. Radikal bebas merupakan senyawa yang dapat merusak sel, bahkan dapat memacu timbulnya kelainan minimal pada tingkat sel yang selanjutnya berubah menjadi pre–kanker. betakaroten memberikan perlindungan pada tingkat seluler dimana DNA (deoxyribonukleic acid) yang merupakan suatu inti genetic pembawa sifat keturunan diproteksi terhadap berbagai gangguan sehingga dapat terlindung dari ‘bahan asing’ yang mengacaukan kode genetiknya.

Betakaroten juga memiliki kemampuan untuk memproteksi sel normal dari sel mutan (yang telah mengalami perubahan) pemicu pertumbuhan kanker. Mekanisme yang ditempuh betakaroten adalah dengan mendepresi gen yang menjadi ‘tumor maker’ kekuatan proteksi betakaroten terhadap ancaman kanker, masih terus diteliti lebih lanjut. Betakaroten memiliki unsure penting penangkal radikal bebas yang merusak jaringan tubuh. Dengan demikian, kalau konsumsi betakaroten itu cukup maka resiko terkena serangan jantung dan penyakit system kardiovaskuler lainnya dapat diminimalkan. Radikal bebas merupakan bahan asing yang dapat di anggap sebagai ‘sampah’ sehingga meracuni tubuh. Radikal bebas dapat berasal dari bahan kimia industry, polutan, alcohol dan obat-obatan, dan juga asap rokok. Selain itu betakaroten juga diperkirakan dapat meningkatkan system imunitas tubuh terhadap serangan infeksi. Bagaimana mekanismenya dan seberapa besar perannya, masih dalam penelitian lebih lanjut. Kemampuan antioksidan dari betakaroten juga dapat memeberikan perlindungan terhadap kebutaan, khususnya yng disebabkan oleh katarak. Katarak merupakan proses pengeruhan lensa mata, sehingga bayangan objek menjadi kabur sampai tidak terlihat. Katarak umumnya timbul bersama penyakit ketuaan lainnya. Begitu banyak manfaat betakaroten untuk menunjang kesehatan tubuh. Meskipun demikian, tidak seharusnya juga betakaroten dikonsumsi secara berlebihan. Karena apapun yang dikonsumsi secara berlebihan sedikit banyak tentu ada saja pengaruhnya.prinsip keseimbangan haruslah dijadikan pegangan dalam menyusun menu harian.